PPCBlogger

Bebas Bayar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Empat Kunci Sukses Keluarga, Pesan-Pesan dalam Walimatul ‘Ursy



Bulan ini adalah bulan Dzulhijjah, orang-orang biasa menyebut dengan bulan haji. Selain itu jika didaerah jawa utamanya jawa tengah, biasa memanfaatkan waktu pada bulan ini untuk melaksanakan prosesi akad nikah. Entah sejak kapan tradisi ini dimulai, yang jelas, begitu bulan dzulhijjah habis, maka tidak ada lagi orang yang menggelar prosesi pernikahan.

Bagi saya sendiri, akad nikah adalah sebuah prosesi yang sangat suci. Sebuah acara yang akan menjadikan seseorang berubah status perkawinannya. Meski demikian, proses akad nikah tidak
hanya dapat dilakukan pada bulan dzulhijjah, tetapi bisa juga dilaksanakan pada bulan-bulan yang lain. Di bulan ini kebetulan saya mendapat beberapa undangan walimatul ‘ursy. Ya, sebagai seorang muslim selayaknya menghadiri jika mendapat undangan.

Berkenaan dengan acara walimatul ‘ursy yang baru saja saya hadiri, ada beberapa poin yang ingin kami bagikan disini. Yaitu mengenai empat kunci sukses meraih keluarga yang rahmah, mawaddah wa sakinah. Istilah ini biasanya disebutkan secara terbalik, yaitu sakinah, mawaddah wa rahmah

Empat kunci sukses tersebut adalah, pertama, Mahabbah atau saling mencintai. Ketika dua orang yang menikah, maka harus didasari dengan perasaan cinta. Karena dengan perasaan suka dan cinta ini, maka segala kelebihan dan kekurangan pasangan akan dapat diterima dengan sepenuh hati. 

Yang kedua, adalah tasamuh atau saling menerima kelebihan dan kekurangan. Setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan. Karenanya sangat tidak mungkin kita akan menikah dengan seseorang yang sempurna tanpa kekurangan. Oleh karenanya segala yang ada pada diri pasangan kita harus sepenuhnya kita terima. Baik belebihan maupun kekurangannya.

Kunci sukses yang ketiga, adalah ta’awun atau saling membantu. Saling membantu dalam hal ini adalah segala sesuatu yang ada di dalam rumah tangga. Pekerjaan-pekerjaan yang ada di dalam rumah memang harus diselesaikan bersama-sama, jika istri tidak sempat menyelesaikan maka suami selayaknya membantu dan meringankan beban istri. Demikian juga sebaliknya, selayaknya istri juga membantu pekerjaan suami jika dibutuhkan.

Yang terakhir atau yang keempat adalah saling terbuka dan musyawarah. Saling terbuka ini akan sangat mempengaruhi kehidupan dalam hubungan berumah tangga. Suatu perbuatan itu baik, tetapi jika tidak disampaikan dan tidak dimusyawarahkan dengan pasangan, maka bisa jadi akan menjadi sebuah konflik dalam rumah tangga. Sebagai contoh, seorang istri yang akan memberi uang kepada ibunya adalah sebuah kebaikan, namun jika hal itu tidak dimusyawarahkan dengan suami, maka akan mengakibatkan adanya perselisihan diantara keduanya.

Demikianlah, apa yang dapat saya rangkum dari menghadiri acara perbikahan salah satu tetangga, pagi tadi. Mudah-mudahan apa yang terangkum dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian, dan apabila terdapat kesalahan-kesalahan yang disengaja atau tidak, semoga ampunan Allah tetap terbuka bagi hambanya yang penuh khilaf ini. Wallahua’lam.


2 comments:

  1. Bener-bener mengajarkan konsep kebahagiaan suami istri. Terimakasih info bermanfaat ini, dan akan menjadi ilmu tambahan buat saya dalam berkeluarga..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin... dan semoga mas Agus senantiasa dilimpahi keberkahan dalam berkeluarga..

      Delete