Diriwayatkan dari Ayyasy bin AL Walid :
حَدَّثَنَا عَيَّاشُ بْنُ الْوَلِيدِ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا
مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَتَقَارَبُ
الزَّمَانُ وَيَنْقُصُ الْعَمَلُ وَيُلْقَى الشُّحُّ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ وَيَكْثُرُ
الْهَرْجُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّمَ هُوَ قَالَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ
وَقَالَ شُعَيْبٌ وَيُونُسُ وَاللَّيْثُ وَابْنُ أَخِي الزُّهْرِيِّ عَنْ
الزُّهْرِيِّ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami ‘Ayyasy bin Al Walid Telah mengabarkan
kepada kami ‘Abdul A’la telah menceritakan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri
dari Sa’id dari Abu Hurairah dari Nabi
bersabda (tentang tanda-tanda kiamat); “Jaman terasa ringkas, amal shalih
berkurang, kebakhilan merajalela, fitnah
dinyatakan secara terang-terangan, dan banyak al haraj.” Para sahabat
bertanya; ‘Ya Rasulullah, apa maksud istilah al haraj? ‘ Nabi menjawab
“Pembunuhan-pembunuhan.” Sedang Syu’aib, Yunus, dan Al Laits, serta anak
Saudaraku, Az Zuhri, mengatakan dari Az Zuhri dari Humaid dari Abu Hurairah
dari Nabi. (HR. Bukhari no 6537)
Dalam redaksi hadist yang pendek Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda dan mengulangi sabdanya sampai tiga kali,
إن السعيد لمن جُنِّبَ الفتن
"Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dijauhkan
dari fitnah-fitnah.”
Menurut KBBI, fit-nah (n) perkataan bohong atau tanpa berBijaksana
kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang (seperti menodai nama
baik dan merugikan kehormatan orang)
Kata “fitnah“ ,bahasa Arabnya fitnah adalah (namimah) “نَمِيْمَة“. Selanjutnya
cari kata “namimah” dalam kamus Arab-Indonesia, Anda akan terkejut bahwa
namimah dalam bahasa Arab merupakan padanan untuk kata “tuduhan” dalam bahasa
Indonesia.
Fitnah itu hukumnya sangat berat, lebih berat daripada ketidaktaatan
atau dosa besar. Sebab fitnah itu sendiri berbahaya, berikut ini beberapa
dampak buruk fitnah
1.
Menimbulkan kesengsaraan
Oleh sebab berita yang disebarkan tidaklah benar, fitnah sangat
merugikan terutama bagi orang yang difitnah dan bisa jadi harga dirinya hancur
di mata masyarakat dan menjadi bahan cemoohan. Sedangkan bagi yang memfitnah
sendiri tidak akan lagi bisa dipercaya dan setiap orang pasti akan menjauhinya.
2.
Menimbulkan keresahan
Oleh sebab fitnah yang disebarkan masyarkat jadi tidak tenang karena
takut. Misalnya, ada yang difitnah menjadi pencuri, pastinya orang akan takut
jika suatu saat mereka akan jadi korban.
3.
Memecah kebersamaan dan
tali silaturrahmi.
Satu fitnah bisa menghancurkan satu bangsa karena satu fitnah saja bisa
menimbulkan berbagai masalah yang akhirnya bisa menjadi seperti lingkaran setan
(masalah yang tiada akhir).
4.
Dapat mencelakai orang lain.
Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan, pada kenyataannya itu memang
benar. Fitnah umumnya dilatarbelakangi ketidaksukaan atau kebenciaan terhadap
orang lain, tidak menutup kemungkinan turut membangkitkan niatan jahat berbuat
kriminal yang dapat mencelakai orang lain.
5.
Fitnah merugikan orang lain
Sudah sangat jelas bahwa fitnah banyak memberikan korbannya kerugian,
mulai dari fisik, psikis, sampai harta benda dan keluarga. Yang paling
menyakitkan adalah hancurnya harga diri karena pada dasarnya setiap manusia
pasti ingin dihargai di mata manusia lainnya.
6.
Ciri-ciri orang munafik
yakni; bicaranya dusta, ketika diberi kepercayaan (amanah) justru
mengkhianatinya, dan melanggar janji.
7.
Fitnah merupakan salah satu
dosa besar yang menjadi penghalang seorang Muslim masuk surga. Akibat dari
perbuatan fitnah sendiri akan menjadi tanggungannya seumur hidup yang apabila
tidak segera bertaubat maka neraka lah ancamannya
Perumpamaan Fitnah adalah sebagaimana kisah berikut ini
Dikisahkan, ada seorang pedagang yang kaya raya dan berpengaruh di
kalangan masyarakat. Kegiatannya berdagang mengharuskan dia sering keluar kota.
Suatu saat, karena pergaulan yang salah, dia mulai berjudi dan bertaruh.
Mula-mula kecil-kecilan, tetapi karena tidak dapat menahan nafsu untuk
menang dan mengembalikan kekalahannya, si pedagang semakin gelap mata, dan
akhirnya uang hasil jerih payahnya selama ini banyak terkuras di meja judi.
Istri dan anak-anaknya terlantar dan mereka jatuh miskin. Orang luar
tidak ada yang tahu tentang kebiasaannya berjudi, maka untuk menutupi hal
tersebut, dia mulai menyebar fitnah, bahwa kebangkrutannya karena orang
kepercayaan, sahabatnya, mengkhianati dia dan menggelapkan banyak uangnya.
Kabar itu semakin hari semakin menyebar, sehingga sahabat yang setia
itu, jatuh sakit. Mereka sekeluarga sangat menderita, disorot dengan pandangan
curiga oleh masyarakat disekitarnya dan dikucilkan dari pergaulan.
Si pedagang tidak pernah mengira, dampak perbuatannya demikian buruk.
Dia bergegas datang menengok sekaligus memohon maaf kepada si sahabat
"Sobat. Aku mengaku salah! Tidak seharusnya aku menimpakan perbuatan
burukku dengan menyebar fitnah kepadamu. Sungguh, aku menyesal dan minta maaf.
Apakah ada yang bisa aku kerjakan untuk menebus kesalahan yang telah kuperbuat?"
Dengan kondisi yang semakin lemah, si sahabat berkata, "Ada dua
permintaanku. Pertama, tolong ambillah bantal dan bawalah ke atap rumah.
Sesampainya di sana, ambillah kapas dari dalam bantal dan sebarkan keluar
sedikit demi sedikit ".
Walaupun tidak mengerti apa arti permintaan yang aneh itu, demi menebus
dosa, segera dilaksanakan permintaan tersebut. Setelah kapas habis di sebar,
dia kembali menemui laki-laki yang sekarat itu.
"Permintaanmu telah aku lakukan, apa permintaanmu yang
kedua?" "Sekarang, kumpulkan kapas-kapas yang telah kau sebarkan
tadi", kata si sahabat dengan suara yang semakin lemah. Si pedagang
terdiam sejenak dan menjawab dengan sedih, "Maaf sobat, aku tidak sanggup
mengabulkan permintaanmu ini. Kapas-kapas telah menyebar kemana-mana, tidak
mungkin bisa dikumpulkan lagi".
"Begitu juga dengan berita bohong yang telah kau sebarkan, berita
itu
takkan berakhir hanya dengan permintaan maaf dan penyesalanmu
saja"
kata si sakit.
"Aku tahu, engkau sungguh sahabat sejatiku. Walaupun aku telah
berbuat salah yang begitu besar tetapi engkau tetap mau memberi pelajaran yang
sangat berharga bagi diriku. Aku bersumpah, akan berusaha semampuku untuk
memperbaiki kerusakan yang telah kuperbuat, sekali lagi maafkan aku dan terima
kasih sobat".
Dengan suara terbata-bata dan berlinang air mata, dipeluklah
sahabatnya.
Terkadang kita melakukan bohong dalam hidup kita untuk menghindarkan
kita dari masalah, lebih lagi kita melakukan fitnah agar kita dapat selamat.
Namun fitnah adalah buruk, karena fitnah artinya kita jadi menyalahkan orang
lain yang sbenarnya tidak dilakukan oleh orang tersebut.
Karena fitnah, kita tidak bisa melihat dengan jelas akibat di
belakangnya, terkadang hanya untuk menyelamatkan diri sendiri, maka teman,
sahabat, orang yang berarti bagi kita dapat dikorbankan.
Sebelum penyesalan terjadi, hendaknya kita berhenti untuk memfitnah.
Terdapat doa dalam Al Quran sebagai benteng terhindar dari fitnah
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَ اغْفِرْ
لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ العَزِيْزُ الحَكِيْمُ
Ya Rabb, janganlah Engkau jadikan kami fitnah bagi orang-orang kafir.
Ampunilah kami. Sungguh Engkau Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.
al-Mumtahanah: 5).
Demikian kutipan one day one hadist hari ini, semoga bisa
memberi tambahan ilmu dan pemahaman kita dalam menjalankan ajaran Islam.
Wallahu A'lam Bishawab
Wallahu A'lam Bishawab
No comments:
Post a Comment