“Sesungguhnya
amal perbuatan itu tergantung dari niatnya”
Sesunguhnya nilai dari segala perbuatan
yang dilakukan manusia akan bergantung pada apa yang diniatkan oleh pelakunya.
Dalam islam niat merupakan hal yang
sangat penting dilaksanakan oleh setiap insan dalam menentukan tujuan dan
maksud atas kebanyakan urusan. Setiap urusan dapat bernilai ibadah atau tidak
tergantung dari apa yang diniatkannya.
Tidak terkecuali terhadap
amalan-amalan ibadah yang diperintahkan oleh Allah maupun Rasulullah, apabila niat
kita tidak benar niscaya segala amalan tersebut akan tertolak. Sebagai contoh
adalah, bahwa sholat adalah amalan yang diperintahkan Allah SWT namun ketika
kita melaksanakan sholat di dalam hati kita terdapat perasaan agar kita
dianggap rajin beribadah oleh orang lain maka niat kita telah salah, sehingga
amalan sholat kita tidak akan diterima oleh Allah SWT.
Demikian juga dengan amalan ibadah puasa.
Berkaitan dengan niat puasa, Rasulullah SAW bersabda:
ﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﻳَﺠْﻤَﻊِ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡَ ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ ﻓَﻠَﺎ
ﺻِﻴَﺎﻡ ﻟَﻪُ
Artinya: "Barangsiapa
yang tidak berniat puasa sebelum terbit fajar maka dia tidak puasa"
(HR. Al-Arba'ah dengan lafadz Abu daud dan At-Tirmidzi)
Dari hadits di atas, apabila kita
tidak melaksanakan niat puasa secara benar, maka kita tidak akan dinilai puasa
meskipun kita telah menahan makan dan minum selama sehari penuh. Apa yang kita
peroleh hanyalah rasa haus dan lapar saja.
Pada dasarnya
niat puasa adalah dilaksanakan setiap hari sebelum fajar. Dan ini menjadi
pegangan bagi pengikut madzhab syafi'i. Oleh karenanya, hal itulah yang lebih
utama dilakukan. Namun bagi yang takut lupa dalam melaksanakan niat puasa di
tiap-tiap harinya, maka diperbolehkan melaksanakan niat sekali untuk puasa
selama sebulan penuh. Meski demikian lebih dianjurkan untuk tetap melaksanakan
niat lagi di tiap-tiap harinya.
Berikut ini akan
diberikan contoh lafadz niat puasa yang diambil dari kitab Kifayah Al-Ubbadin:
نَوَيتُ صَومَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ
فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانْ هَذِهِ السَنَةِ لِلَهِ تَعَالى
Artinya: "Saya niat berpuasa hari esok, melaksanakan puasa wajib ramadhan, tahun ini karena Allah Ta'ala"
نَوَيتُ صَومَ شَهرِ رَمَضَانْ كُلِهِ
لِلَهِ تَعَالى
Artinya: "Saya niat puasa untuk sebulan Ramadhan penuh, karena Allah Ta'ala"
Demikian yang dapat disampaikan terkait dengan niat puasa. Baik yang
dilaksanakan pada tiap-tiap hari sebelum fajar, maupun niat yang dilaksanakan
sekali untuk puasa sebulan penuh. Semoga dapat memberi manfaat bagi pembaca
untuk memperbaiki niat puasa kita.
Wallahu A'lam Bishawab
No comments:
Post a Comment