Diriwayatkan
dari Abdullah
bin Mas’ud Radhiallahu Anhu :
عن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه قال،
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي
قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ
يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ
الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Dari Abdullah bin
Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi
wa sallam, beliau bersabda : "Tidak akan masuk surga seseorang yang di
dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang
bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang
bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai
keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang
lain.“ (HR. Muslim no. 91)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :
1- An Nawawi rahimahullah berkata, “Hadist ini
berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan diri kepada manusia,
merendahkan mereka, serta menolak kebenaran” (Syarah Shahih Muslim Imam Nawawi,
II/163, cet. Daar Ibnu Haitsam)
2- Kesombongan ada dua macam, yaitu sombong terhadap al
haq dan sombong terhadap makhluk. Hal ini diterangkan oleh
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hadist di atas dalam sabda
beliau, “Sombong adalah menolak kebenaran dan suka meremehkan orang lain”. Menolak
kebenaran adalah dengan menolak dan berpaling darinya serta tidak mau
menerimanya. Sedangkan meremehkan manusia yakni merendahkan dan meremehkan
orang lain, memandang orang lain tidak ada apa-apanya dan melihat dirinya lebih
dibandingkan orang lain. (Syarh Riyadus Shaalihin, II/301, Syaikh Muhammad bin
Shalih al ‘Utsaimin, cet Daar Ibnu Haitsam)
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
1- Sebagian salaf menjelaskan bahwa dosa pertama kali yang
muncul kepada Allah adalah kesombongan.
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا
لأَدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الكَافِرِينَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat:
“Sujudlah kalian kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia
enggan dan takabur (sombong) dan ia termasuk golongan orang-orang yang
kafir“ (QS. Al Baqarah:34)
2- Sikap seorang muslim terhadap setiap kebenaran adalah
menerimanya secara penuh.
وَمَاكَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلاَمُؤْمِنَةٍ
إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُولَهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةَ مِنْ أَمْرِهِمْ
وَمَن يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُّبِينًا
“Dan tidaklah patut bagi mukmin laki-laki dan mukmin
perempuan, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan
ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.” (QS. Al-Ahzab: 36)
3- Sikap seorang muslim tidak boleh meremehkan yang lain.
وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ
تَمْشِ فِي اللأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَجُوْرٍ
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan
diri.” (QS. Luqman:18)
Demikian kutipan one day one hadist hari ini, semoga bisa
memberi tambahan ilmu dan pemahaman kita dalam menjalankan ajaran Islam.
Wallahu A'lam Bishawab
Wallahu A'lam Bishawab
No comments:
Post a Comment