PPCBlogger

Bebas Bayar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Futur



 Mungkin kita sudah sering mendengar istilah ini. Futur sebagaimana yang saya tuliskan pada judul tulisan ini. Futur diartikan sebagai kondisi dimana seseorang berhenti atau terputus dari kegiatan yang biasanya dilakukan dengan semangat. Biasanya digunakan untuk menyebut seseorang yang tiba-tiba berubah malas dalam menjalankan ibadah, setelah sebelumnya rajin.

Setelah membaca sebuah catatan berjudul “Terapi Mental Aktifis Harakah”, sempat sedikit tersentak. Begitu mengetahui bahwa beberapa sebab Futur diantaranya adalah tubuh yang kemasukan makanan haram atau subhat. 

Astagfirullah, sudah berapa lama dan berapa banyak makanan dan minuman masuk dalam tubuh ini yang tidak halal dan tidak baik. Tiba-tiba perasaan hina begitu menguasai diri ini. Sedangkan Allah telah memerintahkan kepada kita untuk memakan makanan yang halal dan baik. Sebagaimana firman-Nya :

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (QS. An-Nahl: 114)

Ya Allah, apakah kemalasan diri dalam beribadah ini dikarenakan makanan dan minuman yang tidak jelas kehalalannya telah banyak masuk dalam tubuh ini? jika benar itu sebabnya, maka percepatlah ampunan bagi hamba yang lemah ini.

Selain perintah memakan makanan yang halal, kita juga diperintah untuk mencari yang baik. Dalam hal ini, baik berarti tidak menyebabkan kemadharatan bagi diri sendiri. Sehingga makanan tersebut dapat memberi manfaat untuk tubuh.

Jika dalam cacatan “Terapi Mental Aktifis harakah” juga disebutkan bahwa beberapa penyebab Futur adalah terputusnya hubungan komunikasi dengan jamaah. Maka lengkaplah sudah, dan tentu akan semakin parah penyakit Futur ini. 

Namun saya merasa sedikit lega karena dalam catatan tersebut juga terdapat langkah-langkah untuk mengobati penyakit hati yang satu ini. Diantara langkah-langkah itu adalah dengan menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat dan dosa baik besar maupun kecil. Tentunya dengan menjauhi makanan-makanan yang tidak jelas kehalalannya. 

Langkah lainnya adalah dengan memperbanyak amalan baik di siang hari maupun malam hari. Menjauhkan diri dari sifat berlebihan dalam beragama. Serta kembali bergabung dengan jamaah dan tidak memisahkan diri dari jamaah. 

Semoga kita segera terbebas dari penyakit hati yang satu ini. Dan semoga semangat dalam beramal ini tidak lagi terang redup. Tapi akan tetap dalam keistiqomahan. Amiin.

No comments:

Post a Comment