 |
Sumber : Ibrahimibnuzain |
Puasa secara bahasa adalah menahan
diri dari sesuatu. Sedangkan secara terminologi, adalah menahan diri pada
siang hari dari berbuka dengan disertai niat berpuasa bagi orang yang telah
diwajibkan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Detailnya, puasa adalah menjaga dari pekerjaan-pekerjaan yang dapat
membatalkan puasa seperti makan, minum, dan bersenggama pada sepanjang hari
tersebut (sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa diwajibkan
atas seorang muslim yang baligh, berakal, bersih dari haidl dan nifas,
disertai niat ikhlas
semata-mata karena Allah ta'aala.
Adapun rukunnya adalah menahan diri dari makan dan minum, menjaga kemaluannya
(tidak bersenggama), menahan untuk tidak berbuka, sejak terbitnya ufuk
kemerah-merahan (fajar subuh) di sebelah timur hingga tenggelamnya matahari.
Firman Allah swt : "Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih
dari benang hitam, yaitu fajar". (Al-Baqarah: 187).
Ibn 'Abdul Bar dalam hadis Rasulullah saw "Sesungguhnya Bilal biasa azan
pada malam hari, maka makan dan minumlah kamu sampai terdengarnya azan Ibn
Ummi Maktum", menyatakan bahwa benang putih adalah waktu subuh dan sahur
hanya dikerjakan sebelum waktu fajar".
Beberapa Manfaat Puasa
Puasa mempunyai banyak faedah bagi ruhani dan jasmani kita, antara lain:
- Puasa adalah ketundukan,
kepatuhan, dan keta'atan kepada Allah swt., maka tiada balasan bagi
orang yang mengerjakannya kecuali pahala yang melimpah-ruah dan baginya
hak masuk surga melalui pintu khusus bernama 'Ar-Rayyan'. Orang yang
berpuasa juga dijauhkan dari azab pedih serta dihapuskan seluruh
dosa-dosa yang terdahulu. Patuh kepada Allah Swt berarti meyakini
dimudahkan dari segala urusannya karena dengan puasa secara tidak
langsung kita dituntun untuk bertakwa, yaitu mengerjakan segala
perintahnya dan menjauhi larangannya. Sebagaimana yang terdapat pada
surat Al-Baqarah: 183, yang berbunyi ;"Hai orang-orang yang beriman
diwajibkan bagi kamu untuk berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum
kamu, supaya kamu bertakwa".
- Berpuasa juga merupakan
sarana untuk melatih diri dalam berbagai masalah seperti jihad nafsi,
melawan gangguan setan, bersabar atas malapetaka yang menimpa. Bila
mencium aroma masakan yang mengundang nafsu atau melihat air segar yang
menggiurkan kita harus menahan diri sampai waktu berbuka. Kita juga
diajarkan untuk memegang teguh amanah Allah swt, lahir dan batin, karena
tiada seorangpun yang sanggup mengawasi kita kecuali Ilahi Rabbi.
Adapun puasa melatih menahan dari berbagai gemerlapnya surga duniawi,
mengajarkan sifat sabar dalam menghadapi segalaa sesuatu, mengarahkan
cara berfikir sehat serta menajamkan pikiran (cerdas) karena secara
otomatis mengistirahatkan roda perjalanan anggota tubuh. Lukman
berwasiat kepada anaknya :"Wahai anakku, apabila lambung penuh,
otak akan diam maka seluruh anggota badan akan malas beribadah".
- Dengan puasa kita diajarkan
untuk hidup teratur, karena menuntun kapan waktu buat menentukan waktu
menghidangkan sahur dan berbuka. Bahwa berpuasa hanya dirasakan oleh
umat Islam dari munculnya warna kemerah-merahan di ufuk timur hingga
lenyapnya di sebelah barat. Seluruh umat muslim sahur dan berbuka pada
waktu yang telah ditentukan karena agama dan Tuhan yang satu.
- Begitupun juga menumbuhkan
bagi setiap individu rasa persaudaraan serta menimbulkan perasaan untuk
saling menolong antar sesama. Saling membahu dalam menghadapi rasa
lapar, dahaga dan sakit. Disamping itu mengistirahatkan lambung agar
terlepas dari bahaya penyakit menular misalnya. Rasulullah Saw bersabda,
"Berpuasalah kamu supaya sehat". Seorang tabib Arab yang
terkenal pada zamannya yaitu Harist bin Kaldah mengatakan bahwa lambung
merupakan sumber timbulnya penyakit dan sumber obat penyembuh".
Tiada diragukan kita dapati jihad
nafsi, menyelamatkan dari segala aroma keduniaan dalam menahan hawa nafsu.
Seperti yang dikatakan Rasulullah Saw,:
"Wahai pemuda/i, barang siapa yang telah memenuhi bekal, bersegeralah
kawin, sesungguhnya itu dapat menahan dari penglihatan dan menjaga kemaluan.
Dan barang siapa belum memenuhi maka berpuasalah, sesungguhnya itu adalah
penangkalnya".
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa puasa mempunyai manfaat-manfaat
yang tidak bisa kita ukur. Karenanya bersyukurlah orang-orang yang dapat
mengerjakan puasa. Sebagaimana Kamal bin Hammam berkata, "Puasa adalah
rukun Islam yang ketiga setelah syahadat dan salat, di syariatkan Allah Swt
karena keistimewaan dan manfaatnya seperti: ketenangan jiwa dari menahan hawa
nafsu, menolong dan menimbulkan sifat menyayangi orang miskin, persamaan derajat
baik itu faqir atau kaya.
|
sumber : pesantrenvirtual
Puasa juga memiliki manfaat yakni dapat menurunkan berat badan jika dilakukan dengan benar.. terima kasih atas informasinya
ReplyDeletebetul... terima kasih atas tambahan dan kunjungannya..
Delete