Mungkin sudah banyak yang menyebut bulan Ramadan sebagai
bulan penuh berkah. Atau ada yang menyebut juga dengan bulan penuh ampunan.
Namun di luar itu, tidak salah juga jika kita menyebutnya dengan bulan jihad. Hal
ini sesuai dengan sabda nabi bahwa jihad terbesar adalah jihadnya hati melawan hawa nafsu.
Maka, dengan berpedoman bahwa Ramadan bulan jihad,
selayaknya kita menjadikan Ramadan sebagai lahan amal dengan berjihad di jalan
Allah. Hal ini telah dicontohkan oleh para pendahulu Islam. Dalam
catatan sejarah
islam, medan jihad banyak yang terjadi pada bulan Ramadan.
Pada tahun-tahun pertama hijriah pertempuran pun terjadi
pada bulan Ramadan. 17 Ramadan 2 H. kaum muslimin yang hanya berjumlah 300
orang saja, di lembah Badar dengan
gemilang mampu menaklukkan pasukan quraisy yang jumlahnya tiga kali lipat dan
lengkap dengan persenjataannya kala itu. Inilah pertempuran besar pertama yang
menjadi bukti bahwa kekuatan iman lebih dahsyat dibandingkan dengan kekuatan
pasukan manapun dan siapapun.
2 Ramadan 114 H. di lereng pegunungan Pirenia, Perancis.
Suara pekikan takbir menggema diantara kepulan debu yang membumbung keangkasa.
Saat itu, Abdurahman al Ghafiqi memimppin pasukannya melawan gabungan pasukan
Eropa. Dibawah kepemimpinan Karel Martel , pasukan kafir dengan sangat gigih
mempertahankan wilayahnya dengan jumlah pasukan yang terus berdatangan tak
henti-hentinya. Ribuan nyawa telah jatuh. Darah mengalir membasahi setiap
jengkal bumi. Menjelang malam, kaum muslimin turun mengundurkan diri ke
Andalusia. Mereka telah bertempur, sebuah pekerjaan yang amat berat di awal
bulan Ramadan.
Pada tahun ke 223 H, 17 Ramadan kaum muslimin memperoleh
kemenanganbesar dalam pertempuran melawan pasukan Romawi yang akhirnya
kocar-kacir diterjang pasukan muslimin yang bagaikan gelombang pasang. Dalam
peperangan ini, pasukan muslimin memenangkan pertempuran dengan hasil ghanimah
yang sangat besar.
Selain catatan sejarah jihad pada bulan Ramadan di atas,
masih ada banyak kejadian pertempuran yang terus dimenangkan oleh pasukan
muslimin dan terus memperluas kawasan dakwahnya. Maka jika pada tahun 2014 ini,
bertepatan dengan Ramadan tahun 1435 H pasukan yahudi Israel menggempur kawasan
jalur gaza palestina, tidak ada pilihan
lain selain untuk terus berjihad dan mempertahankan tahan suci Palestina dan masjid
Al Aqsha.
Sebagai saudara sesama muslim kita wajib untuk membantu kaum
muslimin Palestina. Bantuan dapat diberikan dengan berbagai cara. Jika kita
menengok kondisi kaum muslimin palestina bantuan yang paling dibutuhkan adalah
bahan makanan dan perlengkapan kesehatan. Relawan kesehatan pun sudah banyak
yang masuk hingga ke jalur gaza, bahkan rumah sakit Indonesia juga sudah
berdiri di gaza.
Bulan Ramadan tahun 1435 H ini, menjadi lading jihad bagi
kita kaum muslimin untuk turut membantu perjuangan rakyat palestina
mempertahankan tanah kelahirannya dan juga tanah suci bagi umat islam di
seluruh dunia. Marii kita eratkan jalinan persaudaraan kita sesame muslim untuk
menghadapi agresi militer israil yang biadab. Wallahu a’lam.
* dari berbagai sumber.
No comments:
Post a Comment