PPCBlogger

Bebas Bayar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Laki-Laki Penghuni Surga

Suatu ketika Rasulullah bersabda di hadapan para sahabat, “Sebentar lagi akan melintas di hadapan kalian seorang calon penghuni surga.” Kemudian lewatlah seorang pemuda anshar dengan membawa sandal di tangan kirinya, sedangkan dari jenggotnya terlihat sisa-sisa air wudlu menetes. Keesokan harinya Rasulullah mengulangi lagi sabda beliau seperti hari sebelumnya, demikian pula hari berikutnya. Dan selalu pemuda itu yang muncul dengan penampilan yang sama.

Hal ini membuat sahabat Abdullah bin Amru bin Al Ash penasaran, lalu dia memutuskan untuk mencari tahu rahasia si calon penghuni surge. Abdullah menginap di rumahnya selama 3 hari, kemudian menuturkan kesaksiannya, “Selama tiga hari, pemuda itu tidak terlihat mengerjakan qiyamul lail (shalat malam). Dia hanya bertakbir dan
berdzikir setiap kali terjaga dan menggeliat di atas tempat tidurnya, sampai dia bangun untuk shalat subuh.” Abdullah menambahkan, “Hanya saja, aku memang tidak pernah mendengarnya berbicara kecuali yang baik-baik.”

Melihat tidak ada yang istimewa selama dia menginap, hamper saja Abdullah meremehkan amalan pemuda anshar, si calon penghuni surge itu. Tapi dia ingat bahwa sabda Rasulullah pastilah benar adanya. Sebab tidak mungkin beliu berdusta, tentunya termasuk sabda tentang si ‘biasa-biasa saja’ ini. Maka Abdullah pun menceritakan sabda Rasulullah kepada si pemuda Anshar, mencari sesuatu yang mungkin luput dari perhatiannya, yang membuat pemuda itu menjadi istimewa.

“Aku tidak melakukan apa-apa kecuali seperti yang kamu lihat. Hanya saja selama iniaku tidak pernah merasa dongkol dan dendam kepada setiap muslim. Aku juga tidak pernah menyimpan hasad (iri dengki) terhadap siapapun atas kebaikan yang Allah berikan kepadanya.”

Abdullah tersadar dari kesalahan penilaiannya, kemudian berkata, “Inilah amalan yang membuatmu sampai pada derajat yang tinggi, yang tidak mampu kami lakukan.”

Maka, saat Rasulullah ditanya tentang siapakah manusia yang paling utama, beliau menjawab, “Setiap hamba yang bersiha hatinya dan benar ucapannya.”

Inilah rahasia itu, tingginya nilai qolbun salim (hati yang bersih) di sisi Allah. Hal yang membuat pelakunya memperoleh pahala tinggi meski sedikit beramal. Nilai yang tidak akan pernah terkejar hanya dengan memperbanyak shalat dan puasa. 

Dengarkanlah Ibnul Qoyyim yang berkata, “Karena itu, jannah tidak bisa dimasuki oleh orang-orang yang berhati kotor dan penuh noda. Dan barang siapa yang berusaha mensucikan hatinya di dunia, kemudian menemui Allah dengan membawa hati yang bersih dari kotoran hati, dia akan memasuki jannah tanpapenghalang.”

Subhanallah! Namun siapa yang masih peduli dengan kebersihan hati, kemudian tidak keliru memberikan penilaian kepada diri sendiri dan orang lain? Semoga kita termasuk dalam orang-orang yang berusaha mensucikan hatinya selama di dunia.” Wallahu a’lam.

Sumber : Majalah Arrisalah 

No comments:

Post a Comment